Senin, 28 Oktober 2019

BAB 5 "SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA"


Sistem Produksi Produk Usaha


A.   Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan bagian dari bidang manajemen yang berperan dalam mengordinasikan beberapa kegitan untuk mencapai tujuan.

Ø  Para Ahli menjelaskan pengertian tentang manajemen produksi

1.     Sofyan Assaurin (2008)
Manajemen produksi adalah kegiatan mengatur dan mengordinasikan penggunaan berbagai sumber daya, seperti sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan sumber daya bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambahkan kegunaa sebuah barang atau jasa.
2.    Heizer dan Reider (2011)
Manajemen produksi adalah rangkayan kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

3.    Irham Fahmi (2012)
Manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang menbahas secara menyeluruh cara pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.
Fungsi manajemen produksi sebuah unit usaha menurut Sofian Assauri (2004)
1.     Perencanaan
2.     Proses pengolahan
3.     Jasa penunjang
4.     Pengendalian/pengawasan
  

B.   Perencanaan Produksi
Manajemen produksi merupakan manajemen dari suatu system informasi yang mengonversikan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi yang memerlukan serangkain kegiatan sebagai suatu sistem. System produksi merupakan suatu system untuk menyediakan barang barang dan jasa jasa yang dibutuhkan untuk dijual pada konsumen.

1.    Pencarian gagasan

Di era revolusi industri 4.0, sumber uatama gagasan produk baru adlah tetap dari pasar dengan menggunakan teknologi untuk mengembangkannya. Gagasan gagasan dari pasar pada dasarnya berupa kebutuhan dan keinginan para konsumen (langganan) yang belum terpenuhi. Identifikasikebutuhan kebutuhan pasar ini dapat mengarahkan pengembangan teknologi dan produk baru untuk memenuhinya.

Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam mencari gagasan sebagai berikut:
a.      Lakukan riset pasar dengan melakukan pengamatan langsung terhadap produk atau jasa yang menjadi kebutuhan dan sedang digemari.
b.     Riset dapat dilakukan dengan mencari tahu melalui calon konsumen, penjual, atau penyalur.
c.      Riset dapat dicari melalui bantuan situs pencarian dengan melihat kata kunci terbanyak yang dicari berkaitan dengan bidang tersebut.
d.     Cari trending topic di mendia social.
e.      Cari hashtag/tagar yang favorit di media sosial.
f.      Lihat sumber data sumber bisnis Badan Pusat Statistik (BPS) secara online tentang kebutuhan yang masih perlu dipenuhi dengan bisnis.

2.    Seleksi produk
Jika anda sudah mencari gagasan gagasan baru dan mendapatkan beberapa alternative gagasan, anda dapat memilih salah satu atau dua dari gagasan tersebut.
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam menyeleksi produk sebagai berikut:
a.      Dari banyak atau beberapa gagasan  yang sudah diperoleh, lihat potensi pasarnya. Cara melihat potensi dapat melalui survei dengan bertanya kepada konsumen/penyalur/pembeli/teman teman dimedia social.
b.     Setelah mengerucut menjadi 1, 2, atau 3 gagasan, hitung kelayakan finansialnya, mulai dari biaya produksi, perbdandingan harga, keuntungan, sehingga biaya operasionalnya sehingga dapat dipilih gagasan yang paling berpotensi menghasilkan keuntungan.
c.      Pastikan apakah pengoperasian gagasan tersebut mudah atau cocok dengan kemampuan yang ada atau tidak.
Untuk membantu analisis produk, anda dapat menggunakan metode daftar penilaian. Metode daftar penilaian (scoring) adalah metode penyusunan daftar faktor faktor penimbang degan memberi bobot pada setiap faktor.

Tabel 5.1 Seleksi Produk dengan Metode Daftar Peniian

Syarat Keberhasilan
Produk
Penilaian (B)
Nilai
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
40
30
20
10
0
1.     Volume penjualan
V




40
2.     Persaingan (jumlah dan tipe)
V




40
3.     Kemudahan produksi
V




40
4.     Ketersediaan tenaga kerja

V



30
5.     Ketersediaan bahan mentah

V



30
6.     Risiko produksi

V



30
7.     Kecocokan dengan selera pasar

V



30
8.     Penetapan harga jual kompetitif




V
0
9.     Kualitas produk

V



30
Total Nilai





270

Lakukan analisis ini untuk setiap gagasan produk baru yang akan diproduksi oleh unit usaha. Analisis seleksi untuk tiap gagasan produk ini diharapkan dapat mengerucut ke gagasan produk terbaik.

3.    Desain Produk Pendahuluan
Tahap selnjutnya adalah melakuakan desain awal dari gagasan yang dikembangkan. Selama desain pendahuluan, perusahaan juga perlu menetapkan atribut-atribut kunci produk, rehabilitas (frekuensi kerusakan komponen-komponen), Maintainability (kemudahan untuk reparasi dan pemeliharaan), dan umer kehidupan prduk (antisipasi periode penggunaan).

Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam desain pendahuluan sebagai berikut
a.      Persiapka desain awal,yang dapat berupa sketsa tentang produk atau jasa.
b.     Siap kan sketsa atau gambar sederhana tentang produk.
c.      Siapkan keterangan keterangan atau deskripsi produk yang dibutuhkan unruk melengkapi sketsa, seperti model, ukuran, warna, bahan yang digunakan, fungsi produk, lama nya produk dapat digunakan, apakah perlu ada unit usaha yang direparasi, dan usia kelangsungan produk.
d.     Siapkan juga keterangan untuk proses produksi.
e.      Khusus untuk era Revolusi Industri 4.0, rencanakan nilai tambah dan inovasi pada produk atau jasa.
f.      Setelah hal hal tersebut dipersiapkan buatlah prototype atau contoh produk.

4.    Pengujian Produk
Salah satu cara untuk menilai potensi pasar adalah dengan melakukan uji pasar. Market uji pasar ini adalah untuk mendapatkan data tentag pendapat konsumen terhadap suatu produk baru. Anda akan mengetahui apakah konsumen menyukai produk dan mau membelinya atau tidak.
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian produk sebagai berikut
a.      Cari tau potensi produk dengan melakukan uji pasar.
b.     Uji potensi produk dengan meminta pendapat teman teman dimedia social atau komunitas sambail menunjukkan foto produk yang dibuat dengan deskripsi secukupnya. Perhatika komentar dan masukan mereka.
c.      Lakukan uji pasar secra langsung dengan mendatangi penjual produk sejenis dan tanyakan pendapat serta masukkan mereka terhadap produk dan jasa yang anda miliki.

5.    Desain Akhir (Final)
Dalam tahap final atau desain akhir, anda dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal yang masih perlu diperbaiki dari produk atau usaha jasa anda.
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam desain akhir sebagai berikut
a.      Catat dan analisis hasil uji pasar untuk merencanakan perbaikan pada tahap akhir.
b.     Lakukan perbaikan perbaikan sesuai kebutuhan.
c.      Buat desain akhir dan prototipe yang sudah disempurnakan.
d.     Jika hasil pengujian sudah mendapatkan respon positif, produk siap di produksi dan dijual dipasar.

A.   Standard Operating Procdure (SOP) untuk Usaha
Sistem produksi adalah cara atau proses yag digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa. Standar pada system ini lebih dikenal dengan sebutan SOP, yaitu Standard Operating Procdure atau Prosedur Operasi Standar (POS) yang bermanfaat untuk mengatur jalannya sebuah usaha dengan standar standar yang menjadi acuannya.
1.     Pengertian SOP untuk Produksi
Menurut Tjipto Atmoko, Prosedur Operasi Standar (POS) adalah suatu pedoman atau acuan untuk melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah ataupun nonpemerintah, usaha ataupun nonusaha, berdasarkan indikator indikator teknis, administrative, dan procedural sesuai tata kerja, prosedur, dan system kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
2.    Manfaat SOP untuk Produksi Produk Usaha
SOP memiliki peran penting dalam unit usaha walupun masih dalam skala kecil, terutama untuk dijadikan dasar cara peserta didik atau karyawan-karyawan didalam unit usaha harus melakukan pekerjaannya.
Menurut penjelasan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi sebagai berikut.
a.      Sebagai standardisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus serta mengurangi kesalahan dan kelalaian.
b.     Membatantu staf menjadi mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen.
c.      Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
d.     Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan gambaran kepada pegawai cara konkret memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
e.      Menciptakan bahan bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
f.      Menunjukkan bahwa unit usaha efisien dan dikelola dengan baik.
g.     Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai diunit pelayanan.
h.     Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
i.       Membantu penelusuran terhadap kesalahan kesalahan procedural dalam memberikan pelayanan.
j.       Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.

3.    Cara Membuat SOP Sederhana
Dalam permenpan No. PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa pembuatan SOP harus memenuhi prinsip prinsip, antara lain kemudahan da kejelasan,efisiensi dan efektivitas, keterukuran, keselarasan, berorientasi kepada pengguna, dinamis, kepatuhan terhadap hukum, dan kepastian hukum.
Ø  Cara Membuat SOP
1.     Membuat Susunan Kerja
2.     Merencanakan Alur Proses
3.     Lakukan Wawancara
4.     Tulis, Bahas, dan Sosialisasikan
5.     Adakan Pelatihan
6.     Evaluasi

4.    Contoh-contoh SOP Produksi Produk
a.      Menentukan jenis pekerjaan dan alur kerja
b.     Menggambaran dalam bentuk bagan
c.      Menuliskan dalam bentuk uraian















Tidak ada komentar:

Posting Komentar