Sistem
Produksi Produk Usaha
A.
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen
produksi merupakan bagian dari bidang manajemen yang berperan dalam mengordinasikan
beberapa kegitan untuk mencapai tujuan.
Ø Para Ahli
menjelaskan pengertian tentang manajemen produksi
1.
Sofyan Assaurin (2008)
Manajemen produksi
adalah kegiatan mengatur dan mengordinasikan penggunaan berbagai sumber daya,
seperti sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan sumber
daya bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambahkan kegunaa
sebuah barang atau jasa.
2.
Heizer dan Reider (2011)
Manajemen produksi
adalah rangkayan kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output.
3.
Irham Fahmi (2012)
Manajemen produksi
adalah sebuah ilmu manajemen yang menbahas secara menyeluruh cara pihak
manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan
mengarahkan dan mengatur orang orang untuk mencapai hasil produksi yang
diinginkan.
Fungsi manajemen
produksi sebuah unit usaha menurut Sofian
Assauri (2004)
1.
Perencanaan
2.
Proses pengolahan
3.
Jasa penunjang
4.
Pengendalian/pengawasan
B.
Perencanaan Produksi
Manajemen
produksi merupakan manajemen dari suatu system informasi yang mengonversikan
masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa. Hal ini
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi yang memerlukan serangkain
kegiatan sebagai suatu sistem. System produksi merupakan suatu system untuk
menyediakan barang barang dan jasa jasa yang dibutuhkan untuk dijual pada
konsumen.
1.
Pencarian gagasan
Di
era revolusi industri 4.0, sumber uatama gagasan produk baru adlah tetap dari
pasar dengan menggunakan teknologi untuk mengembangkannya. Gagasan gagasan dari
pasar pada dasarnya berupa kebutuhan dan keinginan para konsumen (langganan)
yang belum terpenuhi. Identifikasikebutuhan kebutuhan pasar ini dapat
mengarahkan pengembangan teknologi dan produk baru untuk memenuhinya.
Langkah
langkah yang dapat dilakukan dalam mencari gagasan sebagai berikut:
a. Lakukan
riset pasar dengan melakukan pengamatan langsung terhadap produk atau jasa yang
menjadi kebutuhan dan sedang digemari.
b. Riset
dapat dilakukan dengan mencari tahu melalui calon konsumen, penjual, atau
penyalur.
c. Riset
dapat dicari melalui bantuan situs pencarian dengan melihat kata kunci
terbanyak yang dicari berkaitan dengan bidang tersebut.
d. Cari
trending topic di mendia social.
e. Cari
hashtag/tagar yang favorit di media sosial.
f. Lihat
sumber data sumber bisnis Badan Pusat Statistik (BPS) secara online tentang
kebutuhan yang masih perlu dipenuhi dengan bisnis.
2.
Seleksi produk
Jika
anda sudah mencari gagasan gagasan baru dan mendapatkan beberapa alternative
gagasan, anda dapat memilih salah satu atau dua dari gagasan tersebut.
Langkah
langkah yang dapat dilakukan dalam menyeleksi produk sebagai berikut:
a. Dari
banyak atau beberapa gagasan yang sudah
diperoleh, lihat potensi pasarnya. Cara melihat potensi dapat melalui survei
dengan bertanya kepada konsumen/penyalur/pembeli/teman teman dimedia social.
b. Setelah
mengerucut menjadi 1, 2, atau 3 gagasan, hitung kelayakan finansialnya, mulai
dari biaya produksi, perbdandingan harga, keuntungan, sehingga biaya
operasionalnya sehingga dapat dipilih gagasan yang paling berpotensi
menghasilkan keuntungan.
c. Pastikan
apakah pengoperasian gagasan tersebut mudah atau cocok dengan kemampuan yang
ada atau tidak.
Untuk
membantu analisis produk, anda dapat menggunakan metode daftar penilaian.
Metode daftar penilaian (scoring) adalah metode penyusunan daftar faktor faktor
penimbang degan memberi bobot pada setiap faktor.
Tabel 5.1 Seleksi Produk dengan Metode Daftar
Peniian
Syarat
Keberhasilan
Produk
|
Penilaian (B)
|
Nilai
|
||||
Sangat Baik
|
Baik
|
Sedang
|
Buruk
|
Sangat Buruk
|
||
40
|
30
|
20
|
10
|
0
|
||
1.
Volume penjualan
|
V
|
|
|
|
|
40
|
2.
Persaingan (jumlah dan tipe)
|
V
|
|
|
|
|
40
|
3.
Kemudahan produksi
|
V
|
|
|
|
|
40
|
4.
Ketersediaan tenaga kerja
|
|
V
|
|
|
|
30
|
5.
Ketersediaan bahan mentah
|
|
V
|
|
|
|
30
|
6.
Risiko produksi
|
|
V
|
|
|
|
30
|
7.
Kecocokan dengan selera pasar
|
|
V
|
|
|
|
30
|
8.
Penetapan harga jual kompetitif
|
|
|
|
|
V
|
0
|
9.
Kualitas produk
|
|
V
|
|
|
|
30
|
Total Nilai
|
|
|
|
|
|
270
|
Lakukan
analisis ini untuk setiap gagasan produk baru yang akan diproduksi oleh unit
usaha. Analisis seleksi untuk tiap gagasan produk ini diharapkan dapat
mengerucut ke gagasan produk terbaik.
3.
Desain Produk Pendahuluan
Tahap
selnjutnya adalah melakuakan desain awal dari gagasan yang dikembangkan. Selama
desain pendahuluan, perusahaan juga perlu menetapkan atribut-atribut kunci
produk, rehabilitas (frekuensi kerusakan komponen-komponen), Maintainability
(kemudahan untuk reparasi dan pemeliharaan), dan umer kehidupan prduk (antisipasi
periode penggunaan).
Langkah
langkah yang dapat dilakukan dalam desain pendahuluan sebagai berikut
a. Persiapka
desain awal,yang dapat berupa sketsa tentang produk atau jasa.
b. Siap
kan sketsa atau gambar sederhana tentang produk.
c. Siapkan
keterangan keterangan atau deskripsi produk yang dibutuhkan unruk melengkapi
sketsa, seperti model, ukuran, warna, bahan yang digunakan, fungsi produk, lama
nya produk dapat digunakan, apakah perlu ada unit usaha yang direparasi, dan
usia kelangsungan produk.
d. Siapkan
juga keterangan untuk proses produksi.
e. Khusus
untuk era Revolusi Industri 4.0, rencanakan nilai tambah dan inovasi pada
produk atau jasa.
f. Setelah
hal hal tersebut dipersiapkan buatlah prototype atau contoh produk.
4.
Pengujian Produk
Salah
satu cara untuk menilai potensi pasar adalah dengan melakukan uji pasar. Market
uji pasar ini adalah untuk mendapatkan data tentag pendapat konsumen terhadap
suatu produk baru. Anda akan mengetahui apakah konsumen menyukai produk dan mau
membelinya atau tidak.
Langkah
langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian produk sebagai berikut
a. Cari
tau potensi produk dengan melakukan uji pasar.
b. Uji
potensi produk dengan meminta pendapat teman teman dimedia social atau
komunitas sambail menunjukkan foto produk yang dibuat dengan deskripsi
secukupnya. Perhatika komentar dan masukan mereka.
c. Lakukan
uji pasar secra langsung dengan mendatangi penjual produk sejenis dan tanyakan
pendapat serta masukkan mereka terhadap produk dan jasa yang anda miliki.
5.
Desain Akhir (Final)
Dalam
tahap final atau desain akhir, anda dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal
yang masih perlu diperbaiki dari produk atau usaha jasa anda.
Langkah
langkah yang dapat dilakukan dalam desain akhir sebagai berikut
a. Catat
dan analisis hasil uji pasar untuk merencanakan perbaikan pada tahap akhir.
b. Lakukan
perbaikan perbaikan sesuai kebutuhan.
c. Buat
desain akhir dan prototipe yang sudah disempurnakan.
d. Jika
hasil pengujian sudah mendapatkan respon positif, produk siap di produksi dan
dijual dipasar.
A.
Standard Operating Procdure (SOP) untuk Usaha
Sistem
produksi adalah cara atau proses yag digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa. Standar pada system ini lebih dikenal dengan sebutan SOP, yaitu Standard
Operating Procdure atau Prosedur Operasi Standar (POS) yang bermanfaat untuk
mengatur jalannya sebuah usaha dengan standar standar yang menjadi acuannya.
1.
Pengertian SOP untuk Produksi
Menurut
Tjipto Atmoko, Prosedur Operasi
Standar (POS) adalah suatu pedoman atau acuan untuk melakukan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah
ataupun nonpemerintah, usaha ataupun nonusaha, berdasarkan indikator indikator
teknis, administrative, dan procedural sesuai tata kerja, prosedur, dan system
kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
2.
Manfaat SOP untuk Produksi Produk Usaha
SOP
memiliki peran penting dalam unit usaha walupun masih dalam skala kecil,
terutama untuk dijadikan dasar cara peserta didik atau karyawan-karyawan
didalam unit usaha harus melakukan pekerjaannya.
Menurut
penjelasan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan
No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi sebagai
berikut.
a. Sebagai
standardisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus
serta mengurangi kesalahan dan kelalaian.
b. Membatantu
staf menjadi mandiri dan tidak bergantung pada intervensi manajemen.
c. Meningkatkan
akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan
tugas.
d. Menciptakan
ukuran standar kinerja yang akan memberikan gambaran kepada pegawai cara
konkret memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah
dilakukan.
e. Menciptakan
bahan bahan training yang dapat
membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
f. Menunjukkan
bahwa unit usaha efisien dan dikelola dengan baik.
g. Menyediakan
pedoman bagi setiap pegawai diunit pelayanan.
h. Menghindari
tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
i. Membantu
penelusuran terhadap kesalahan kesalahan procedural dalam memberikan pelayanan.
j. Menjamin
proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.
3.
Cara Membuat SOP Sederhana
Dalam
permenpan No. PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa pembuatan SOP harus
memenuhi prinsip prinsip, antara lain kemudahan da kejelasan,efisiensi dan
efektivitas, keterukuran, keselarasan, berorientasi kepada pengguna, dinamis,
kepatuhan terhadap hukum, dan kepastian hukum.
Ø Cara Membuat SOP
1. Membuat
Susunan Kerja
2. Merencanakan
Alur Proses
3. Lakukan
Wawancara
4. Tulis,
Bahas, dan Sosialisasikan
5. Adakan
Pelatihan
6. Evaluasi
4.
Contoh-contoh SOP Produksi Produk
a. Menentukan
jenis pekerjaan dan alur kerja
b. Menggambaran
dalam bentuk bagan
c. Menuliskan
dalam bentuk uraian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar