A.
Pengertian
Laporan Keuangan Usaha
Laporan
keuangan usaha merupakan hal yang sangat penting untuk melihat gambaran kondisi
usaha secara keseluruhan. Kemahiran pengusa dalam mengelola keuangan usahanya
juga dapat dilihat melalui laporan keuangan.
B.
Pengertian
laporan keuangan menurut para ahli
a.
Munawir
Laporan
keuangan adalah proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
mengkomunikasikan data keuangan.
b.
Sundjaja
dan Barlian
Laporan
keuangan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunalkan sebagai
alat komunikasibagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau
aktivitas usaha
c.
M.sadeli
Laporan
keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang merupakan informasi historis.
d.
Hanafi
dan halim
Laporan
keuangan adalah salah satu sumber informasi yang penting di samping infomasi
industry, kondisi perekonomian, pangsa pasar usaha, kualitas manajemen, dan
lain-lain
e.
PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, biasanya
meliputi neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan yang
dapat di sajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas,
laporan arus dana, catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
C.
Manfaat
Laporan Keuangan Usaha
Laporan
keuangan disusun dengan maksud menyediakan informasi keuangan suatu usaha
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam
mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain
manajemen, pemilik, kreditur, investor, dan pemerintah. Bagi pengusaha, laporan
keuangan memiliki banyak manfaat penting antara lain sebagai berikut:
1. Evaluasi
bisnis
Dengan adanya laporan keuangan,
pengusaha dapat mengevaluasi hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan usaha
atau yang memboroskan keuangan usaha.
2. Mengambilan
keputusan
Setelah melakukan evaluasi,
pengusaha dapat menambil keputusan dengan tepat melalui laporan keuangan.
3. Mendapat
pinjaman modal
Laporan keuangan merupakan salah
satu syarat untuk mengajukan pinjaman modal ke bank atau kreditur lain. Dengan
laporan keuangan yang baik, kreditur akan lebih mudah memutuskan untuk
memberikan pinjaman keusaha tersebut
4.
Mudah menentukan pajak
Setiap bisnis ysng dijalankan wajib
membayar pajak ke Negara, dengan adanya laporan pajak, pengusaha akan dengan
mudah menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh usaha. Pengusaha
semestinya juga sudah mempelajari tentang serba serbi pajak usaha.
D.
Tujuan
Laporan Keuangan
tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:
1. Tujuan
khusus
Tujuan
khusus laporan keuangan adalah untuk menjadikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP.
4
2. Tujuan
umum
a.
memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
b.
Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam
mencari laba
c.
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
d.
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban
e.
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan
para pemakai laporan.
3. Tujuan Kualitatif
a.
Relevance: memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu
pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
b.
Understanability: informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting
tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
c.
Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang
akan menghasilkan pendapat yang sama.
d.
Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan.
e.
Timelines: laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f.
Comparability: informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
g.
Completeness: informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai
E. Mengenal
dua jenis leporan keuangan
Ada dua jenis laporan keuangan dalam akuntansi yang perlu
diketahui sebagai berikut:
1.
Laporan laba/rugi(income statement)
Jenis
laporan keuangan ini berfungsi membantu mengetahui apakah bisnis berada dalam
posisi laba atau rugi. Apabila pendapatan usaha lebih besar beban atau
biayanya, usaha memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan cenderun lebih
kecil dari beban atau biayanya, kemungkinan besar bisnis mengalami kerugian.
5
Pada
umumnya, ada 2 cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba/rugi, yaitu
single step (secara langsung) dan multi step(cara bertahap). Metode single step
relative lebih mudah dibandingkan multiple step. Dalam metode single step hanya
perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah menjadi satu
kelompok, kemudian menguraninya dengan total beban atau biaya dalam periode yan
berlaku.
Sementara
itu, pada metode multiple step, pendapaatn dipisah menjadi dua kategori, yaitu
pendapatan operasional(yang berasal dari kegiatan pokok) usaha dan pendapatan
non operasional(yang berasal dari luar kegiatan pokok) usaha. Pembagian
kategori tersebut juga berlaku pada beban atau biaya.
2.
Neraca(balance sheet)
Neraca
adalah jenis laporan keuangan yang menjadikan akun-akun aset, liability,dan
ekuitas dalam satu periode.neraca biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu
bentuk skontro/horizontal(akun form ) dan bentuk vertical/stafel(report from).
Nilai ekuitas pada neraca merupakan nilai yan tercatat pada laporan perubahan
ekuitas.
Aset merupakan harta yang dimiliki usaha dengan nilai manfaat dimasa depan(future economic benefit). Aset terdiri dari aset lancar(current aset) dan aset tetap berwujud(tangible fixed asset. Kewajiban terdiri dari utang lancar(current liabilities) dan utang jangka panjang(long-term liabilities). Modal adalah harta kekayaan usaha yang dimiliki oleh pemilik usaha. Modal akan bertambah pemilik usaha menambahkan investasinya kedalam usaha dan jika usaha memperoleh keuntungan. Sebaliknya modal akan berkuran jika pemilik usaha mengambil dana investasinya(prive) dan jika usaha mengalami kerugian. Modal pada usaha perseorangan hanya berupa modal pribadi, sedangkan dalam usaha yang telah go pubcik, modalnya terdiri dari modal saham, laba ditahan, dan dicadangkan
PERSIAPAN PENCATATAN KEUANGAN USAHA
Berikut
merupakan persiapan yang sebaiknya dilakukan untuk pencatatan keuangan usaha.
1)
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus kas merupakan arus masuk dan
keluarnya sejumlah kas dan setara kas.Untuk mengelola arus kas,sebuah usaha
harus memiliki laporan arus kas yang berguna sebagai indikator jumlah kas di
masa mendatang dan membantu dalam penilaian atas rencana arus kas yang telah di
buat sebelumnya.Laporan arus kas ini juga bisa menjadi alat pertanggungjawaban
arus kas masuk dan keluar selama periode laporan.
Dalam penyusunan laporan arus kas,terdapat
dua metode,yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Pada metode
langsung,penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas atau bank.Sementara
itu pada metode tidak langsung penyusunannya dilakukan berdasarkan laporan
laba/rugi dan neraca.
Metode langsung memiliki keunggulan dalam
hal melaporkan sumber dan penggunaan kas yang ada pada laporan arus
kas.Sementara itu,metode tidak langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba
bersih dan arus kas dari aktivitas operasi sehingga dapat menunjukkan hubungan
antara laporan laba/rugi,neraca dan arus kas.
Berikut adalah manfaat dari
laporan arus kas.
a)
Informasi dalam laporan arus kas
dapat memberikan informasi mengenai kemampuan entitas suatu usaha dalam
menghasilkan arus kas di masa depan.
b)
Dari informasi arus kas,perusahaan
dapat melihat seberapa besar kemampuan sebuah usaha dalam membayar dan memenuhi
kewajibannya(seperti membayar gaji karyawan).
c)
Dengan adanya data mengenai kas
masuk dan keluar laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu usaha
dapat diukur dengan jelas.
2)
Pencatatan Kas Masuk
Berikut adalah contoh transaksi pemasukan
kas yang umum terjadi pada sebuah usaha,baik yang bersifat rutin maupun tidak
rutin.
a)
Bersifat rutin,misalnya penerimaan
dari hasil penjualan secara tunai,penerimaan piutang yang telah
dijadwalkan sesuai dengan penjualan
kredit yang dilakukan,dan lain lain.
b)
Bersifat tidak rutin,misalnya
penerimaan uang pendapatan adsense,penerimaan modal saham,penerimaan
pinjaman,penerimaan bunga,dan lain lain.
3)
Pencatatan Kas Keluar
Berikut adalah contoh pengeluaran kas yang
umum terjadi pada sebuah usaha,baik bersifat rutin maupun tidak rutin.
a)
Bersifat rutin,misalnya pembelian
bahan baku dan bahan pembantu,membayar upah dan gaji karyawan,membeli
perlengkapan usaha,dan lain lain.
b)
Bersifat tidak rutin,misalnya
pembelian aktiva tetap,pembayaran angsuran bank,angsuran hutang,pembayaran
dividen,dan lain lain.
4)
Pencatatan Utang dan Modal
Perhatikan pencatatan utang berikut.
a)
Pengertian utang
Utang adalah pengorbanan manfaat ekonomis
yang akan timbul di masa yang akan datang. Utang timbul karna adanya kewajiban
kewajiban disaat sekarang dari usaha yang akan dipenuhi dengan memindahkan aset
atau memberikan jasa kepada usaha lain dimasa mendatang sebagai akibat dari
transaksi transaksi yang sudah lalu.Utang terdiri atas utang lancar,utang jangka
panjang,dan utang lainlain.
1. Utang lancar
Utang lancar atau utang jangka pendek
adalah utang utang yang pelunasannya menggunakan sumber sumber yang digolongkan
dalam aset lancar atau dengan menimbulkan utang
baru.Utang yang termasuk dalam kelompok utang lancar adalah sebagai
berikut.
Ø Utang dagang,yaitu utang utang yang timbul dari pembelian barang barang
dagangan atau jasa.
Ø Utang wesel,yaitu utang-utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa
kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.
Ø Taksiran utang pajak,yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan
untuk laba periode yang bersangkutan.
Ø Utang biaya,yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban,tetapi belum
dibayar.
Ø Utang utang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan.
2. Utang jangka panjang
Utang
jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber
sumber yang digolongkan sebagai aset lancar,misalnya utang obligasi,utang wesel
jangka panjang,dan utang lain-lain yang sifatnya sama.
3. Utang lain-lain
Utang-utang
yang tidak dapat dilaporkan dalam jenis-jenis utang lancar dan jangka
panjang,dilaporkan dalam kelompok utang-utang lain.Contohnya utang obligasi
yang akan jatuh tempo,tetapi akan dilunasi dari dana pelunasan obligasi serta
utang jangka panjang kepada pejabat usaha atau kepada anak usaha.Utang-utang
yang mungkin timbul karna aktivitas dimasa lalu disebut utang-utang yang belum
pasti.Contoh utang-utang belum pasti adalah piutang wesel yang
didiskontokan,sengketa hukum,pajak,serta beban-beban lain yang belum pasti dan
garansi-garansi yang diberika.
b)
Pengertian modal
Modal
adalah hak milik dalam aset usaha yang tersisa sesudah dikurangi utang.Dalam
usaha, modal sendiri adalah hak dari pemilik.Diusaha prseorangan,modal
ditunjukkan dalam satu rekening yang diberi nama modal.Dalam usaha yang
berbentuk firma,modal ditunjukkan dalam rekening modal masing masing
anggota.Sementara itu,dalam usaha yang berbentuk perseroan,modal ditunjukkan
dengan rekening modal yang terdiri dari beberapa elemen berikut.
1.
Modal disetor
Modal
disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham dan biasanya
dibagi dalam dua kelompok,yaitu:
Ø Modal saham,adalah jumlah nominal saham yang beredar,dan
Ø Agio/disagio saham adalah selisih antara setoran pemegang saham dan
nilai nominal saham.
2.
Laba ditahan
Laba
ditahan merupakan modal yang bersal dari dalam usaha berupa kumpulan laba atau
rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen (bagi hasil kepada pemegang
saham)yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan rekening modal.Apabila akun laba
ditahan menunjukan saldo debit,disebut defisit.
3.
modal penilaian kembali
Apabila diadakan penilaian kembali terhadap aset-aset usaha,selisih
antara nilai buku lama dan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian
kembali.didalam neraca,modal penilaian kembali dilaporkan kelompok modal dan
dijumlahkan dengan elemen-elemen modal yang lain.
4.
Modal sumbangan
Modal
sumbangan timbul apabila usaha memperoleh aset yang berasal dari sumbangan aset
yang diterima dicatat dalam rekening aset dengan cara yang biasa dan diimbangi
dengan pencatatan dalam rekening modal sumbangan.pencatatan modal sumbangan
dineraca dilaporkan dalam kelompok modal dan dijumlahkan dengan elemen-elemen
modal yang lain.
5.
Modal lain lain
Kelompok modal ini adalah modal usaha yang tidak dapat dimasukkan dalam
salah suatu kelompok diatas.
5. pencatatan piutang
Piutang adalaj sejumlah uang yang harus di
bayar kan oleh pihak lain kepada usaha kita karena terjadi transakasi yang
belum terselesai kan pembayaran nya.
Menurut
Mulyadi,piutang usah adalah’ piutang yanga timbul dari transaksi penjualan
barang atau jasa dalam kegiatan normal usaha. Sementara meurut Simamora
piutang(receivable) merupakan klaim yang muncul dari penjualan barang
dagangan,penyerahan jasa,pemberian pinjaman dana,atau jenis transaksi yang
membentuk suatu hubungan dimana satu pihak berutang kepada lain nya.
A.metode pencatatan
piutang
Pencatatan piutang
dapat di lakukan dengan salah satu dari metode berikut.
1)metode konvensiaonal
Dalama metode
ini,posting kedalam kartu piutang di lakukan atas dasar data yang do catan
dalam jurnal.berbagai transaksi yanga mempengaruhi piutang aalah sebagai
berikut.
a.transakasi penjualan
kredit,di posting dalam kartu piutang atasadasar data yang telalah di catan
dalam jurnal penjualan tersebut.
B.transaksi retur
penjualan,karena berkurang nya piutang karena transaksi retur penjualan di
posting dalahm kartu piutang atas dasar data yang telah di catat ddalam jurnal
retur penjualan.
c. transakasi
penerimaan kas darai piutang ,
berkurang nya pitang
karena transaksi pelunasan piutang oleh debitur di psting dalam kartu piutang
atas dasar data yang telah di catat dalam jurnal umum.
D. transaksi
penhapusan piutang,berkurang nya piutang karena transaksi penghapusan piutang
di posting dalam kartu piutang atas dasar data yang di catat dalam jurnal umum.
2)metode posting
langsung
Metode ini di bagi
mdenjadi dua golongan sebagai brikut.
a.metode posting
harian
dalam metode
ini,faktur penjualan yang merupakan dasar uantuk pencatatan timbul nya piutang
di posting langsung setiap harai secara terperinci dalam kartu piutang.
Ada dua cara menangani
media yang akan di posting kedalam kartu piutang.
1.media disortasi
menurut abjad sebelum di posting lalu di posting satu persatu kedalam kartu
piutang,kemudian di buat pita pembuktian ketelitian posting dari kartu piutang
dan di cocok kan dengan pita daftar total yang menyertai media pada saat di
terima dari bagian penagihan.
2.media di poting kedalam
kartu piutang sesuai dengan urutan pada waktu di terima dari bagian penagihan.
b. metode posting
priodik
1.posting di tunda
Pada metode ini,faktur
penjualan yang di terima dari bagian penagihan di simpan sementara oleh bagian
piutang, menunggu beberapa hari untuk nanti nya secara sekaligus di posting
kedalam kartu piutang bersama sama dalam sekali priode posting dengan
menggunakan mesin pembukuan.
2.penaihan bersiklus
(cycle billing)
Dalam metode ini,pada
akhir bulan,di lakukan ke giatan posting yang meliputi (1) posting media yang
di kumpulkan selama sebulan tersebut kedalam pernyataan piutang dan kartu
piutang, (2) mencatatan dan menghitung saldo kartu piutang.
3.metode pencatatan
tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping)
Dalam metode
ini,faktur penjualan beserta dokumen pendukung yang di terima dari bagian
penagihan di arsipkan oleh bagian piutang,menurut nama pelanggan dalam arsip
faktur yang belum bayar (unpaid invoice file)
Pada saat di terima
pembayaran nya,ada du acara yang di tempuh.
(a)
Jika pelanggang
membayar penuh sejumlan yang tercantum dalam faktur penjualan,faktur yang
bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar dan di cap
“lunas”,kemudian di pindah kan kedalam arsip faktur yang telah di bayar.
(b)
Jika
pelanggan hanya mebayar sebagian dari jumlah dalam faktur,jumlah kas yang
diterima dan sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur
tersebut,kemudian dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang sama dengan
faktur aslinya,dan faktur tiruan tersebut disimpan dalam arsip faktur yang
telah dibayar,lalu faktur asli disimpan kedalam arsip faktur yang belum
dibayar.
4)metode
pencatatan piutang dalam computer metode pencatatan ini yang menggunakan batch
system.dalam system ini,dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan dan
sekaligus diposting setiap hari ini untuk memukthirkan catatan piutang.dalam
system ini,dibentuk dua macam arsip,yaitu arsip tranksaksi (transation file)dan
arsip induk (master file)dan pencatatan piutang nya dilakukan secara harian.
NERACA
2.1 PENGERTIAN
NERACA
Neraca
adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu usaha pada periode
tertentu. Neraca mempunyai dua sisi, sisi debit dan sisi kredit. Sisi debit
menunjukkan posisi kekayaan usaha yang terdiri dari asset lancar dan asset
tetap. Asset lancar adalah asset yang masa perputarannya kurang atau maksimal
dalam satu tahun. Asset lancar terdiri atas kas, efek, piutang dagang, piutang
wesel, persediaan, dan perlengkapan.
Asset
tetap adalah asset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau berjangka
panjang. Asset tetap terdiri atas tanah, bangunan dan gedung, mesin, peralatan,
kendaraan, dan inventaris. Sementara itu , pada sisi kredit atau pasiva
menunjukkan sumber kekayaan usaha yang terdiri dari dua sumber, yakni utang dan
modal.
Utang
terdiri dari dua macam, yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Utang jangka pendek atau utang lancar adalah utang yang masa jatuh temponya
kurang dari satu tahun seperti utang dagang , utang gaji, utang pajak, dan
utang bank jangka pendek. Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka
lebih dari satu tahun, seperti utang bank jangka panjang, utang obligasi, dan
utang hipotek. Sisi pasiva lainnya adalah modal yang terdiri dari modal saham,
agio saham, laba ditahan, dan cadangan-cadangan.
MANFAAT NERACA
UNTUK USAHA
Berikut adalah beberapa manfaat neraca bagi suatu
usaha.
a) Sebagai alat analisis perubahan kondisi keuangan
suatu usaha secara berkala dari tahun ke tahun
b) Sebagai alat analisis likuiditas suatu entitas
bisnis sehingga diketahui kemampuan suatu usaha untuk melakukan kewajibannya
dengan harta likuid
c) Sebagai alat analisis kemampuan suatu usaha dalam
melunasi hutang jangka pendek sebelum jatuh tempo
Pada dasarnya, kegunaan neraca adalah meramalkan
kesehatan keuangan suatu usaha. Neraca dapat digunakan untuk menganalisis
likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan usaha. Selain itu, neraca
juga dapat meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan.
2.3 LANGKAH PEMBUATAN NERACA
Neraca lajur atau kertas kerja dibuat untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan
siswa dalam langkah pembuatan neraca.
1) Neraca lajur/kertas kerja digunakan untuk
mengumpulkan dan merangkum data-data yang digunakan untuk membuat laporan
keuangan. Neraca lajur merupakan accounting
tools yang sangat berguna, tetapi bukan bagian dari pencatatan akuntansi.
2) Setelah membuat neraca lajur, langkah selanjutnya
adalah menyusun laporan keuangan dengan memindahkan kolom-kolom yang ada di
neraca lajur.
3) Neraca saldo disusun setelah semua transaksi
dijurnal sesuai dengan nomor akun nya, sehingga saldo akhir dari setiap akun
sudah diketahui.
4) Untuk memudahkan pekerjaan, biasanya dalam satu
neraca lajur terdiri dari beberapa kolom, yaitu kolom neraca saldo, jurnal
penyesuaian, neraca saldo sesudah penyesuaian, laba / rugi, dan neraca.
5) Tidak ada keharusan dalam menentukan jumlah kolom,
semua kembali kepada kondisi dan kebutuhan usaha.
Langkah-langkah membuat
neraca saldo dalam siklus akuntansi
1) Buatlah format neraca saldo yang terdiri dari kolom
kode akun, nama akun, debit dan kredit.
2) Amatilah seluruh buku besar usaha dalam periode
tersebut yang akan dicatat nama dan saldo nya ke neraca saldo.
3) Catatlah kode akun dan data-data yang ada dalam buku
besar. Data yang dimaksud yaitu, kode akun, nama akun, dan saldo totalnya ke
dalam neraca saldo yang telah disiapkan pada langkah 1. Catatlah data-data buku
besar tersebut secara urut berdasarkan nomor kode akun
4) Jumlahkan saldo-saldo yang ada didalam debit neraca saldo
tersebut dan yang ada dalam kolom kredit neraca saldo. Neraca saldo yang tepat
akan menunjukkan saldo total yang sama antara debit dan kredit.
LAPORAN LABA RUGI
1.
Pengertian Laba Rugi
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukan hasil kegiatan usaha
dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini bisa digunakan sebagai indicator
keberhasilan usaha dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu.
Laporan laba/rugi pada dasarnya menggambarkan dua macam arus yang membentuk
laba/rugi. Laba terjadi apabila penghasilan yang memperoleh satu periode lebih
besar di bandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan,sebaliknya rugi akan
timbul apabila pendapatan lebih rendah dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.
2.
Manfaat laporan laba/rugi untuk usaha
Adapun manfaat dari laporan laba/rugi untuk usaha adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi kinerja usaha sebelumnya
Laporan laba/rugi usaha
bulan sebelumnya dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan pendapatan usaha
dan meminimalkan resiko kerugian.
b. Mengembangkan usaha
Dengan melihat dan
mengamati laporan laba dan rugi pada akhir bulan, usaha dapat mengantisipasi
pengeluaran yang dirasa dapat diperkecil jumlahnya tanpa menggangu kinerja
usaha.
c. Melihat resiko
Fungsi dari laporan
laba/rugi adalah melihat resiko yang mungkin terjadi kedepan dengan melihat
resiko, usaha dapat secepatnya mencari solusi.
d. Menjadi tolak ukur usaha
Laporan laba/rugi menjadi
tolak ukur usaha untuk tetap bekerja lebih baik bagi para karyawan agar usaha
dapat berkembang lebih baik lagi kedepannya.
e. Menganalisis strategi usaha
Dalam menjalankan suatu
usaha, tentunya terdapat strategi khusus dan diterapkan untuk mengetahui
seberapa berhasilnya strategi tersebut kita dapat melihat dari laporan
laba/rugi yang dilaporkan setiap bulannya.
f. Profil usaha
Dalam dunia saham,
diperlukan gambaran usaha yang akan dibeli sahamnya untuk melihat kinerja yang
baik dari suatu usaha, banyak pemegang saham yang melihat laporan keuangannya,
salah satunya adalah laporan laba/rugi.
3.
Kompomen laporan laba rugi
Bebrapa istilah penting yang paling sering ditemui dalam laporan
laba/rugi:
a. Pendapatan (revenue)
Pendapatan adalah nilai
penjualan barang atau jasa yang didapat selama periode laporan berlangsung.
b. Harga pokok penjualan (cost of goods
sold)
Hpp adalah total harga
yang harus dibayar untuk produk yang terjual pada periode laporan ditambah
biaya pengiriman produk dari pemasok.
c. Laba kotor (gross profit)
Laba kotor adalah selisih
antara penjualan bersih dan harga pokok penjualan.
d. Beban (expense)
Pengeluaran aadalah biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis, misalnya biaya telpon, listrik, gaji
karyawan, promosi dan lain lain.
e. Laba operasi (operating income)
Laba operasi atau laba
usaha adalah selisih antara laba kotor dan biaya-biaya yang terkait dengan
operasi usaha.
f. Pendapatan sebelum pajak ( pre-tax
income)
Pre-tax income adalah
total pendapatan usaha sebelum dikurangi pajak.
g. Pajak penghasilan usaha (income tax)
Income tax adalah pajak
penghasilan yang harus dibayar oleh usaha kepada Negara atau otoritas pajak.
h. Pendapatan bersih (net income)
Pendapatan bersih adalah
hasil akhir yang diperoleh setelah dikurangi tagihan dan pajak.
i. Dividen (dividend)
Dividen merupakan
pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
j. Laba ditahan (retained earning)
Laba yang ditahan adalah
bagian dari pendapatan bersih yang tidak diberikan pada pemegang saham dalam
bentuk dividen.
4.
Langkah pembuatan laba/rugi
a. Membuat jurnal transaksi
Langkah pertama yang kita lakukan adalah mencatat seluruh
transaksi bisnis. Catatan transaksi ini melibatkan seluruh pendapatan dan biaya
pengeluaran. kita juga bisa memasukkan penghasilan diluar hasil penjualan
barang atau jasa.
b. Membuat neraca saldo dan jurnal
penyesuaian
Neraca saldo adalah
pengelompokkan saldo akhir di dalam buku besar. Neraca saldo dibuat untuk
memastikan keseimbangan antara jumlah kredit dan debit pada akun-akun yang ada
di dalam buku besar. Jika terdapat selisih atau perbedaan pada jumlah kredit
dan debit, kita perlu membuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian biasanya
dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo akun agar menunjukan
keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
c. Menyusun laporan laba/rugi
Dalam menyusun laporan laba/rugi kita
perlu membuat lembar kerja yang terdiri dari identitas usaha, judul laporan
laba/rugi lengkap dengan periodenya, dan tiga komponen penting meliputi
pendapatan total, beban biaya total, dan laba/rugi bisnis. Total pendapatan dan
beban biaya dapat disalin dari neraca saldo yang telah kita buat. Sementara
komponen laba/rugi dihitung dari selisih antara total pendapatan dan beban
biaya.
mantap bu
BalasHapusizin comot bu
BalasHapusMakasih bangetnya buguruu,ini materinya komplit bgtt,,shukriyaa✨
BalasHapus